Indonesia Berhutang Ke Bank ADB Senilai 500 Juta Dollar
buayaberdiri.blogspot.com - Bank ADB ( Asian Development Bank ) telah menyetujui pinjaman uang sebesar 500 juta dollar atau sekitar 7 triliun rupiah. Pinjaman ini digunakan untuk pemulihan ekonomi akibat terdampak pandemi covid-19 dan memperbaiki sektor ekonomi dan investasi.
Program pinjaman uang ke bank ADB digunakan untuk meningkatkan daya saing usaha,akselerasi perdagangan dan memoderenisasi industri. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan Indonesia untuk memulai dan meningkatkan usaha untuk reformasi ekonomi dan menarik minat para investor yang ingin berinvestasi di sektor manufaktur industri,mempermudah izin usaha investor asing.
Jose Antonio Tan III, Direktur ADB mengatakan bahwa pinjaman ini dilakukan dengan bantuan secara teknis dan didasarkan pertukaran ilmu pengetahuan, dan ini menjadi bagian penting dari pemulihan ekonomi akibat dari pandemi covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia. Sehingga ini diharapkan akan membangkitkan ekonomi Indonesia.
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah dan memiliki pasar domestik yang besar. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2020 tumbuh 5% , akan tetapi akibat dari krisis pandemi covid-19 pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Dan setelah pandemi ini Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% dan sebab itu Indonesia membutukan reformasi ekonomi untuk pulih dari pandemi covid-19.
Sehingga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat maka Indonesia membutuhkan reformasi ekonomi secara struktural. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bergantung pada ekspor komoditas, maka jika ekspor komoditas Indonesia menurun atau buruk maka akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Penurunan industri sektor manufaktur di Indonesia turun 20% ditahun 2019.
Sehingga penurunan berbagai sektor ekonomi Indonesia berdampak pada lapangan pekerjaan di Indonesia dan angkatan tenaga kerja muda di Indonesia terus bertambah.
Oleh sebab itu untuk mengatasi penurunan sektor ekonomi akibat pandemi covid-19 ini diperlukan refornasi ekonomi secara terstruktrur. Tujuannya untuk meningkatkan investasi asing,penyederhanaan birokrasi dan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM).